Death Time! "Manga tak bergambar" Chp 1

< Judul >

- Death Time!

< Author >

- Akishino

< Genre >

- Action,Fantasy,Supranatural,Romance(?)

< Main Cast >

- Mikado Ryuugamine ( Tokoh utama dalam anime Durarara series )

Laki-laki, Umur 19 tahun, Pekerja paruh waktu. Tidak terlalu suka bersosialisasi. Tidak peduli dengan apa yang dia alami selama bisa membahagiakan adiknya.

- Kasukabe Yuu ( heroin di PV nano – no pain no game namanya ngambil di anime mondaiji )

Adik perempuan Mikado Ryuugamine, 13 Tahun, Siswi SMP kelas 2. Tidak suka bersosialisai namun sangat akrab dan ramah pada orang yang telah ia kenal.

- Nao Tomori ( Heroin Utama Anime Charlotte )

Perempuan, Umur 16, Siswi SMA Kelas 2. Sangat ramah,baik dan juga peduli pada orang – orang walaupun tidak/baru mengenalinya.

- Kei Tsukishima ( Haikyuu! )

Laki-laki, Umur 16, Siswi SMA kelas 2. Teman sekelas Nao tomori. Tidak banyak bicara. Tau aj lah sama sifatnya.

- Akishino ( Wah saya gunakan nama saya :V )

Laki-laki, Umur 17, Siswa SMA kelas 3. Teman Mereka (Nao & Tsuki). Tidak begitu akrab soalnya jarang bertemu ~~karena bentar lagi UN.~~ Perawakan semacam Kaito dari Anime Ajin, sangat suka berimajinasi tapi dia pendiam jadi dia hanya berimajinasi dalam pikirannya.

Sinopsis :

<01:Pertemuan>

Sebuah gudang yang terbengkalai dengan minimnya pencahayaan tergeletak Mikado Ryuugamine dengan kepala berlumuran darah dan banyak luka gores hingga bekas pukulan benda tumpul disekujur tubuhnya setelah dihajar oleh seseorang tak dikenal. Tanpa memperdulikan keadaan dirinya, dia pun berdiri sambil membersihkan darah yang ada diwajahnya dan berjalan keluar gudang tersebut.

“ Dimana ini… oh,, kota sebelahkah, sejauh ini kah aku dibawa mereka. Sial jam berapa ini,aaa gawat dah jam 17:23 aku harus segera kerumah,,,, apa ini,kenapa tiba – tiba air mataku jatuh?”

Sambil memngusap air matanya serta darah dikepalanya dan bekas – bekas goresan, setelah itu dia kembali kerumahnya.

“ Aku pulang!”

“ Selamat datang kak, kok tumben pulangnya telat? Ehh,, dan juga ada apa dengan pipi kkak semacam bekas pukulan?”

“Heh? Yuu? Apa yang kau lakukan di-“, Seketika terjatuh

“Ehh, ada apa kak, apa luka nya sesakit itu?” Sambil berusaha menggendongnya

“Tidak apa-apa Yuu, tadi kakak hanya terlalu memikirkan sesuatu” Menahan sakit

“Tapi kak-“

“Sudah jangan khawatir, kakak akan mandi dan setelah itu membuat makan malam. Jdi tunggulah sambil menonton tv”

“Baiklah kak. tapi kak tolong hentikan sikap ketidak pedulianmu terhadap diri sendiri, Yuu tak ingin ada yang meninggalkan Yuu lgi” dengan nada yang rendah karena Yuu begitu mengkwatirkan Ryuu.

Ryuu tiba – tiba terkesima oleh kata – kata yang dilontarkan oleh Yuu, dia pun sampai menghela nafas,

“Hufftt, oke – oke. Kakak mandi dlu…. Oh iya, tolong siapkan bahan – bahan makannya ya, kali ini kita akan buat kari. J”

“ Horeee karii,, :v “

Walapun Ryuu sedikit mengkhwatirkan Yuu jika teringat kejadian yang merenggut nyawa kedua orangtuanya sejak Yuu masih umur 3 tahun, namun setelah melihat tawanya, Ryuu bisa sedikit tenang.

“Siall, aku membuat Yuu mengingat kejadian itu. Padalah aku berusaha untuk membuatnya lupa”

Sambil melepas pakainnya dan merendamkan dirinya ke bak mandi, Ryuu seperti mendengar bisikan seseorang. walaupun terdengar tidak jelas, suara itu seperti memanggil “Mikado” dan membuat dirinya terhenti sejenak

“Heh,, suara siapa tadi itu. Seperti memanggil namaku.”

Namun itu tidak membuat Ryuu mikirkan itu, sifatnya yang tidak peduli itu membuat hal hal sepele mudah dilupaknnya

“ Hah, mungkin hanya imajinasiku saja,, Berendam sejenak bisa menghilangkan stress. Ahh, nikmatnya.”

“Oh iya, makan malam. Untung inget -_- kasihan Yuu dah nungguin.”

Setalah selesai mandi dan mengenakan baju, Ryuu langsung bergegas keddapur untuk membuat kari

“Yuu, Sudah kau siapkan kah bahan – bahannya? Ehh,, tidur? Ya ampun. Aku terlalu membuatnya menunggu.” Ryuu sedikit terkejut

Ryuu pun semakin tenang karena Yuu bisa melupakan lagi dan bisa langsung tertidur

“Tinggal masak aja dulu ah, klo dah mateng baru bangunin. Baiklah, saat masak akan kubuatkan kari terlezat sedunia Hahahha :v .”

Dengan perasaan senang Ryuu membuat kari terlezat seduni. ( :v )

“Ahh, akhirnya tinggal nunggu mateng, kali ini siapkn minumannya. Ehh, Bangunin Yuu dulu dah “

“Yuu, bangun, karinya bentar lagi mateng”

“Heh?, aku tertidur? Jam berapa ini, heh udah jam7. Hahhh, oh iya kak tadi dah Yuu siapkn bahan – bahannyakan , kak?”

“Sudah kok, bangunlah cuci muka dlu”

“ Siap kak”

Yuu pun bergegas kekamar mandi, sedangkan Ryuu mengecek makasannya,

“Wah, dah matang. Saat menyajikan, Yuu sudahkh? Jika sudah cepat lah kesini bantu kakak siapkan makannya.”

“Iya kak, Yuu akan segera kesana”

“Kak, mana yang bisa Yuu bntu?”

“Tolong bawakan piringnya, jangan lupa sendoknya juga. Biar kkak nnti yang angkat kari dan rice cockernya setelah bikin teh”

“Biar Yuu saja yang angkat rice cockernya”

“Tolong ya!”

“Oke kak”

“ Jaa,, dah jadi. Kari terlezat buatan kakak :v , biar kakak tuang dulu”

“Hmm,, aromanya sungguh terasa :v ”

“Ini Yuu, silahkan.”

“Selamat Makan! .. Hmm, sudah kuduga ini terasa nikmat.>_< ”

“Terima kasih. :v”

Tanpa memikirkan apa yang t’lah terjadi, Ryuu hnya memikirkan apa yang ada didepannya

“oh iya kak, tadi Yuu liat mini market yang baru dibangun dekat Sekolah. Mereka lgi nyari karyawan, mungkin klo bagus kerjanya bisa jdi karyawan tetap disitu”

“Woahh, benarkah? “

“ Ngapain Yuu berbohongkan?” dengan nada tinggi

“Hehehe, benar juga. Besok pagi kakak akn lihat, sekalian ngantar”

“ Wahh,, kenyangnya. Yosh, tinggal belajar, Yuu tinggal ya kak.” Ucapnya sambil berbalik dan menuju kamarnya.

“Yuu!! Piringmu, taruh didapur”

“Aaa, lupa hehehe..”

Stelah itu Ryuu membersihkan meja dan mencuci piring. Tapi dia memikirkan orang yang memukulnya tadi

“Oh iya siap tdi yang mukul aku, wajahnya terlihat samar-“ tiba – tiba terjatuh,”Ehh, kenapa setiap aku memikirkan itu kepalaku jadi sakit” sambil mengelus kepalanya sendiri

Setelah itu Ryuu menuju kekamarnya..

seperti yang dibilang Yuu tadi malam, Ryuu mengantar Yuu kesekolahnya

“Yuu, kau tau dari mana mereka mencari karyawan?” Tanya Ryuu, bingung

“Itu..ada kertas tertulis didepan pintu masuknya”

“Ehh, kiraiin yuu hanya nebak, kkak juga gk sempat menanyakan itu, hehehe”

“Gk mungkin Yuu memberi informasi yang gk jelaskan, apalagi itu untuk kkak” Dengan wajah sombongnya.

“Biasanya Yuu asal nebak aj” Mengelus kepala Yuu.

“Hehehe, Yuu kebetulan lewat setelah itu liat tulisan disitu jdi mampir sejenak tuk membacanya”

“Wah,, jarang sekali kau seperti itu”

“Hehehe”

Tak lama berjalan, mereka akhirnya sampai di mini market tsb

“Disini kak, Mini marketnya”